" MINUM KOPI ASLI INDONESIA BERARTI MEMBANTU MENGHIDUPI PETANI KOPI BANGSA SENDIRI "


Kamis, 17 Juni 2010

APAKAH KOPI ENAK INDONESIA ?

Yang dimaksud kopi enak Indonesia adalah kopi-kopi produk lokal bangsa Indonesia yang ada dan merupakan hasil bumi rakyat Indonesia.

Kopi-kopi enak itu adanya antara lain di Medan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Pontianak, Bali, Bandung, Aceh-www.aped-project.org, Makasar, dan Batam.

Kopi enak Indonesia dari berbagai wilayah kita itu, merupakan pilihan yang perlu dikembangkan pemasarannya baik di dalam maupun di luar negeri, agar bisa memenuhi harapan petani kopi Indonesia. Apa harapannya itu ? Tentu saja kalau kopi kita laku keras, maka para petani kita akan memperoleh penghasilan dan akhirnya berkemampuan.

Berkemampuan artinya Sang Petani bisa beli ini, beli itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan mungkin bisa pergi menunaikan ibadah haji dari hasil jualan kopinya. Insya Allah. Semoga saja begitu.

Yang penting, kalau kita sudah punya produk lokal kopi sendiri, jangan sekali-kali kita mengimpor kopi dari negara lain. Kenapa ? Bisa jadi kopi luar lebih bagus dari kita, dan orang kita beralih mengkonsumsi kopi itu, maka jelas saja kopi dalam negeri tidak bakal laku, dan ujung-ujungnya bisa bangkrut.

Nah, kalau sudah bangkrut, siapa yang rugi ? Sudah tentu rakyat Indonesia, para petani kopi. Karena itu, lindungilah para petani kopi kita dengan selalu kita mengkonsumsi kopi asli Indoensia.

Jangan kita merasa bangga dengan mengkonsumsi kopi luar negeri. Tapi banggalah kalau kita senang mengkonsumsi kopi produk asli Indonesia sendiri. Kenapa ? Karena dengan mengkonsumsi kopi produk kita, berarti kita telah membantu menghidupi para petani kopi bangsa sendiri. Betul kan ?

Selamat Minum Kopi Indonesia dan "Jayalah Kopi Indonesia".

ANEKA KOPI ENAK INDONESIA

Indonesia, sejak dulu memang sudah dikenal sebagai penghasil kopi. Ada Kopi Toraja, Kopi Lampung, Kopi Bali, Kopi Luwak, Kopi Jambi, Kopi Bengkulu, Kopi Bangka, Kopi Deli, Kopi Aceh-www.aped-project.org, dsb.

Kopi-kopi itu tentu saja meiliki rasa dan aroma sendiri-sendiri. Kesukaan orang pun berbeda-beda dalam mengkonsumsi kopi-kopi itu. Ada yang suka kopi Bali, ada yang lebih suka kopi Toraja, Aceh, dsb. Namun, menurut hemat saya, ada tujuh kota yang memiliki rasa dan aroma kopi yang luar biasa enaknya.

Kota-kota penghasil kopi itu adalah Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Pontianak, Batam, Makasar, dan Medan. Saya tidak tahu dari daerah atau kota yang lain, karena saya belum pernah membelinya, padahal setiap saya datang ke suatu kota selalu saya tanyakan tentang kopi produk lokal. Aceh juga katanya penghasil kopi. Tapi karena saya belum pernah ke sana, jadi saya belum tahu kopi produk mana yang enak di Aceh.

Pernah juga seorang teman dari Aceh membawakan saya kopi dari daerahnya, tapi rasanya menurut saya begitu kuat pahitnya, tidak seperti dari ke tujuh kota tadi. Bisa saja saya tidak tahu, jangan-jangan kopi Aceh yang kuat pahitnya itu yang bagus dan enak, meski saya belum bisa menikmatinya. Bisa saja cara masak saya yang salah, dan mungkin saja ada kemungkinan-kemungkinan lain yang belum saya pahami.

Pendek kata, saya kira, Indonesia memang punya banyak pohom kopi mulai dari Sabang sampai Merauke, dan saya yakin semua kopinya enak-enak. Boleh juga, sekedar tukar informasi, kalau ada teman yang kebetulan tahu dan suka kopi, silahkan bergabung di rubrik ini untuk lebih menambah pengetahuan kita khususnya tentang kopi yang ada di alam indah Indonesia.

Selamat minum kopi kita, dan Sejahteralah Petani Kopi Indonesia.

PENGALAMAN MINUM KOPI

Mulanya sih saya bukan peminum kopi, karena saya beranggapan, minum kopi itu bagi orang perokok. Sekali-sekali sih minum, tapi tidak rutin, itupun kalau mau saja. Apalagi orang bilang, kopi itu tidak bagus untuk ini, untuk itu dsb. Wah, wis, pokoknya minum kopi itu tidak sehat. Ini kan baru katanya. Orang kita memang suka cepat percaya sama katanya-katanya. Termasuk saya juga waktu itu. Nah, sekarang, yang paling baik itu, teliti dulu baru kita percaya. Seharusnya, sikap seperti ini harus sudah dimiliki oleh bangsa kita. Inilah perlunya, kita selalu mengembangkan akal sehat dan berfikir positif. Termasuk tentunya sama kopi.

Seharusnya kita pandai mensyukuri nikmat pemberian Tuhan, dan salah satunya kopi ini. Terus terang, saya juga tidak menyangka, kalau di negara maju, yang namanya coffee shop itu begitu menjamur. Pikiran saya waktu itu, kalau memang kopi berbahaya untuk kesehatan, kenapa begitu banyak coffee shop. Bahkan saya mengenal Star Buck Coffee itu waktu dinas di Jepang. Namun demikian, coffee shop orang Jepang juga tak kalah rasanya, malah saya lebih merasa minum kopi kalau saya nongkrong di coffee shop orang Jepang. Kenapa ? Soalnya, banyak kopi kita dari Indonesia yang di sajikan di sana, seperti kopi Bali, Kopi Toraja, Kopi Deli, dan kopi lainnya. Jadi saya merasa minum kopi di negeri sendiri..hehe.

Kenapa saya sekarang minum kopi, sedang dulu tidak ? Nah, begini ceritanya. Tahun 1996, saya ditugaskan di Jepang sebagai Atase Penerangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo. Waktu itu, setiap makan siang, kalau kebetulan kantin Darma Wanita tidak jualan, kami pergi sama-sama ke luar kantor cari restoran, tentu restoran Jepang. Saya amati, rupanya ada kebiasaan tersendiri dari pihak restoran, yaitu selalu menawarkan minum teh atau kopi setelah usai makan kepada tamunya. Nah, waktu itu, pilihan yang terbanyak dari teman sekantor saya adalah kopi, maka saya pun ikut-ikutan minum kopi..hehe. Mereka bilang pada saya, ayo coba minum kopi, pak kusman, kopinya enak di sini, katanya.

Pikir saya waktu itu, apa benar enak. Karena saya ditawari dan untuk menghormati, akhirnya saya minta kopi. Nah, betul juga, setelah kopi terhidang, saya coba sedikit, dan ya..Allah, benar juga, enak betul kopi ini, kata saya dalam hati. Itulah pengalaman pertama saya minum kopi di negeri sakura, yang akhirnya berbuah suka...sampai sekarang. Sekarang ini, baik di rumah maupun di luar, seusai makan, saya selalu minum kopi.

Waktu saya masih dinas, kalau ke luar kota, dan kebetulan di kota itu ada kopi produk lokal, saya selalu beli dan membawanya pulang ke Jakarta. Ada dua hal alasan, kenapa kalau saya ke luar kota, saya selalu beli kopi produk lokal. Pertama, karena memang saya suka kopi, dan Kedua, kalau saya beli kopi produk lokal berarti saya telah turut menghidupi dan memajukan industri kopi masyarakat setempat. Coba saja renungkan, jika semua orang yang datang ke kota itu, tidak membeli produk apa-apa dari kota yang dikunjunginya, maka bukan mustahil semua hasil industri yang ada di situ tidak laku karena tidak ada yang beli, yang akhirnya lama-lama bisa bangkrut. Betul kan?

Beberapa kota yang punya produk lokal kopinya, yang sempat saya kunjungi dan rasa kopinya enak adalah Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Pontianak, Makasar, dan Batam. Sampai-sampai saya hampir bisa membedakan rasa kopi dari kota-kota tersebut. Ada tiga rasa kopi yang tidak bisa lupa buat saya adalah Kopi Jambi, Kopi Bengkulu, dan Batam. Namun, kopi yang saya beli di Batam ini saya juga ragu, apakah produk lokal Batam atau bukan, karena kemasannya sudah begitu bagus, dan nama kemasan kopinya Cap Kapal Tanker. Sedangkan untuk jambi nama kemasan kopinya Kopi Tiga A, dan Bengkulu kopi 1001 di samping Kopi Hainam.

Dari lima kota itulah yang saya anggap produk lokal kopinya memiliki aroma yang enak dan rasanya juga memang enak. Cobalah ! Dan jangan takut minum kopi. Insya Allah,Tuhan menciptakan kopi buat kita tentu ada manfaatnya. Karena itu jangan ditakuti, kecuali kalau organ tubuh kita tidak terbiasa dengan kopi. Pertanyaannya sekarang, adakah manfaat kopi ?

Nah, tentang manfaatnya dapat Anda baca dalam rubrik "Manfaat Kopi" di blog ini.

Selamat membaca.

COFFEE SHOP DI JEPANG

Tak disangka, Jepang yang tidak punya tanaman kopi, ternyata warung kopinya bak jamur di musim hujan. Kurang dari 100 meter, di setiap pinggir jalan, kita bisa ketemu yang namanya warung kopi atau istilah kerennya “Coffee Shop”.

Di Jepang, tanaman kopi memang tak bakalan tumbuh. Karena kopi hanya bisa tumbuh di negara yang beriklim tropis. Sedangkan Jepang, negara yang memiliki empat musim atau subtropis. Nah, meskipun banyak coffee shop di Jepang, tak akan ada orang Jepang yang berani ngaku ini kopi dari Jepang.

Namun, meskipun begitu, Jepang adalah sebuah negara maju. Apapun bisa dia bikin. Mobil aja bisa, apalagi alat pemasak kopi. Nah, di sinilah kelebihan mereka. Meskipun mereka tidak punya kebun kopi, tetapi mereka bisa menciptakan alat pemasak kopi yang modern sekalipun. Pantas saja, rasa kopi di coffee shopnya enak-enak.

Bukankah rasa enak itu tergantung olahan bagaimana dan siapa yang memasak. Bayangkan, negara yang tidak punya pohon kopi, kok cara masaknya bisa lebih canggih dan lebih enak, ketimbang negara yang mengekspor kopinya.

Kita, dari dulu hingga sekarang, cara masak kopi itu umumnya tidak berubah. Semuanya black coffee alias kopi hitam atau paling bagus kopi susu. Mereka, waduh menu kopinya macam-macam. Ada expresso, ada Capucino, ada...wah pokoknya macam- macam...sampai susah ngapalnya...saking banyaknya. Nah, itulah kelebihan mereka.

Mestinya ni...mestinya, kita yang unggul di banding mereka. Kenapa ? Iya kan, kita yang punya kebun kopi dari zaman baheula. Dimana atuh kelemahan atau kekurangan kita ? Ya itu dia, kita mah pendidikan di nomor buncitkan. Malah, boro-boro pendidikan, warung aja dibuncitkan. Pantas aja ngak maju-maju, dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Coba saja lihat. Paling yang berubah lebar jalan, tidak lebih..hehe.

Jika kita ingin maju pesat dan cepat, modalnya cuma satu, kembangkan akal budi dan daya kita. Caranya ? Ya itu tadi dengan pendidikan. Jepang, kenapa begitu pesat dan cepat majunya ? Karena mereka tahu, bahwa modal utama untuk memajukan bangsanya adalah pendidikan. Mereka sekolahkan anak-anak bangsanya ke berbagai negara. Pulangnya, mereka siapkan tempatnya untuk mengaplikasikan ilmunya bagi kemajuan negaranya.

Sekarang, dengan kemajuan mereka, apa saja bisa dibikin, baik untuk kepentingan yang sangat sederhana, maupun untuk kepentingan yang lebih canggih dan besar. Apalagi sekedar alat pemasak kopi. Saking gampangnya bikin alat pemasak kopi, ya tidak heran kalau warung kopi di Jepang berserakan di mana-mana, mulai dari yang kecil minimalis, hingga yang besar.

Dan hebatnya, masyarakat Jepang pun mendukung akan keberadaan coffee shop itu dengan memenuhi berbagai coffee shop yang ada di setiap pinggir jalan. Jika Anda pernah ke Jepang, pasti akan teringat pemandangan di mana banyak orang duduk santai di setiap kedai-kedai kopi di pinggir jalan. Dan orang-orang yang duduk di kedai kopi itu, tidak saja orang Jepang, tetapi juga banyak orang asing lainnya, termasuk juga saya dari Indonesia...hehe.

Bayangkan, bagaimana jadinya, kalau orang-orang tidak suka minum kopi. Pasti, tak bakalan ada kedai kopi, dan kalau ada pun, pasti tidak akan lama, dan akhirnya tutup alias bangkrut, karena tak ada yang mampir mau minum kopi. Dan lebih celaka lagi, Indonesia tak bakalan bisa lagi mengekspor kopi ke negara lain termasuk ke negara matahari terbit ini.

Nah, karena itu, biar petani kita tetap menanam kopi dan tidak bangkrut karena tidak laku kopinya, jadilah peminum kopi...kopi asli Indonesia. ***